Sabtu, 14 Juli 2012

Sumber Air Awet Muda


alt
Ilustrasi air awet muda (Foto: istock)

Di kaki gunung tinggal sepasang orang tua. Mata pencaharian mereka adalah mencari kayu. Walaupun miskin, mereka berdua hidup dengan gembira.
Tahun ini cuaca agak dingin dan angin sangat kencang, nenek takut kayu bakar untuk musim dingin tidak cukup, oleh sebab itu keesokkan harinya kakek membawa kampak dan tali naik ke atas gunung mencari kayu yang lebih banyak.

Di atas gunung seperti tidak ada kehidupan, bahkan pohon-pohon pada gundul karena musim gugur. Oleh sebab itu kakek harus berjalan agak jauh masuk kedalam hutan mencari kayu bakar.

Saat dalam perjalanan pohon-pohon yang dilewati semakin lama semakin tinggi, cahaya yang menembus masuk ke dalam hutan makin tipis sehingga sangat gelap, dia hampir tidak dapat melihat benda-benda lain, tiba-tiba dia melihat ada seekor burung yang sangat indah dan berbentuk aneh, bulu-bulu burung tersebut seperti pelangi, suara nyanyiannya sangat merdu. Kakek lalu berpikir, burung aneh ini jika dijual pasti harganya mahal, jika dapat menangkap dan menjualnya maka musim dingin ini tidak usah khawatir lagi.

Ketika kakek sudah hampir menangkapnya, burung ini tiba tiba terbang, lama kelamaan, kakek berjalan makin lama makin jauh masuk kedalam hutan, ketika sampai disebuah lembah, disini kakek melihat sangat banyak binatang kecil bermain, melompat kesana kesini, terlihat banyak bunga yang indah sedang bermekaran pemandangannya sangat indah dan menakjubkan.

Menyaksikan pemandangan yang indah, sang kakek sangat gembira melihat pemandangan tersebut. Lalu dia melihat di dalam lembah tersebut ada sebuah mata air, kakek merasa sangat haus dia lalu meminum beberapa teguk air tersebut, sebelum hari menjadi gelap dia harus segera bergegas mencari jalan kembali ke rumahnya.
Setelah sampai di rumah, nenek hampir tidak bisa mengenali kakek lagi, rupanya wajah kakek telah berubah, tidak hanya rambut dan jenggotnya berubah menjadi hitam, kerutan di wajahnya juga menghilang, nenek terus bertanya kepada kakek mata air yang telah diminumnya, kakek lalu memberitahukan tempat mata air tersebut, setelah mendengar cerita kakek, nenek bergegas berjalan naik ke atas gunung mencari mata air tersebut.
Kakek merasa khawatir menunggu nenek semalaman, sampai keesokkan harinya nenek masih belum pulang, kakek lalu menyusul mencari nenek ke atas gunung, ketika kakek sampai di tempat mata air tersebut, dia melihat ada seorang bayi yang memakai baju nenek, sedang berbaring di sana menangis, rupanya karena nenek terlalu tamak, meminum terlalu banyak minum air di mata air tersebut sehingga berubah menjadi bayi.
Dari cerita di atas mengatakan kepada kita orang yang terlalu tamak selalu akan kehilangan yang semula menjadi miliknya.(hui)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar