Kamis, 19 Juli 2012

Pemerintah RI Jadwalkan Puasa Sabtu, 21 Juli 2012



Jakarta,- Perbedaan pendapat kembali terjadi pada penentuan awal Ramadhan tahun 2012/1433 Hijriah. Kementerian Agama menetapkan awal puasa jatuh pada Sabtu (21/7) besok, sementara Muhammadiyah dan beberapa organisasi Islam lain telah mulai berpuasa hari Jumat ini.
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat Awal Ramadhan 1433 Hijriah di Jakarta, Kamis sore hingga malam. Dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali, sidang diikuti perwakilan dari sejumlah organisasi Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pakar astronomi, dan anggota Badan Hisab Rukyat Kemenag. Para peserta sidang menampilkan hasil penghitungan (hisab) dan penglihatan (rukyat) dari sejumlah tempat.
Setelah mendengarkan berbagai pandangan, Suryadharma memutuskan, awal Ramadhan tahun 2012/1433 Hijriah jatuh pada Sabtu. Itu didasarkan hasil kajian, ijtimak atau garis kesejajaran antara Matahari, Bulan, dan Bumi terjadi Kamis pukul 11.24 WIB. Para pemantau di Badan Hisab dan Rukyat Kemenag tidak melihat hilal (Bulan) di ufuk barat.
Seusai sidang, Ketua MUI KH Ma’ruf Amin mengungkapkan, perbedaan pendapat tentang awal Ramadhan telah beberapa kali terjadi. Kemenag dan MUI telah berusaha menyatukan pendapat dan mencari jalan tengah, tetapi belum berhasil. ”Perbedaan ini harus disikapi penuh kedewasaan, toleransi, dan saling memaklumi. Jangan ada ego kelompok,” katanya.
Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, Muhammadiyah sudah dari jauh hari menetapkan awal Ramadhan 1433 Hijriah jatuh pada Jumat ini. Kepada semua pihak, termasuk pemerintah, Din berharap untuk menghargai keyakinan semacam ini. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Agung Danarto menyatakan, penetapan awal Ramadhan itu berdasarkan penghitungan wujud bulan (hisab wujudul hilal). Ijtimak terjadi pada Kamis sekitar pukul 11.25 WIB.
Dalam sidang isbat, perwakilan Front Pembela Islam dan An- Najat mengatakan, mereka juga memutuskan memulai puasa pada Jumat ini. Sebab, sejumlah pemantau mereka bersaksi di bawah sumpah melihat Bulan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Kamis sore. (WER/WHY/IAM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar