Penulis : Lusia Kus Anna
Menurut ketua peneliti, Debra Herbenick, ini adalah survei pertama yang dilakukan untuk mengetahui dampak vibrator dalam kepuasan seks. Studi ini melibatkan responden pria dan wanita berusia 18-60 tahun.
Para partisipan ditanyakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan persepsi positif (seperti vibrator membuat wanita mudah mencapai orgasme) dan persepsi negatif (seperti vibrator membuat penggunanya jadi bergantung atau pasangannya jadi terintimidasi).
Ternyata lebih dari separuh partisipan mengatakan setuju atau sangat setuju pada seluruh persepsi positif akan vibrator.
Pengguna vibrator yang setuju pada persepsi positif dan menggunakan alat ini dalam 30 hari terakhir menyebutkan tingkat gairah seksual mereka meningkat. Demikian pula dengan lubrikasi, orgasme, dan kepuasan seksual mereka. Di lain pihak rasa nyeri selama hubungan seks berkurang.
Hasil penelitian ini juga menepis banyak anggapan bahwa pemakaian vibrator akan membuat pasangan merasa terintimidasi. Pasangan yang saling terbuka akan keinginan dan ketertarikan dalam seks justru merasa paling puas. Karena itu para pengguna vibrator yang berterus terang pada pasangannya merasa sangat puas akan hubungan seksnya.
"Ini bukan hanya soal penggunaan vibrator tapi juga kemampuan saling berbagi pada pasangan, termasuk pada hal yang bersifat paling pribadi seperti keinginan memakai vibrator," kata Herbenick.
Sebelumnya di tahun 2009 Herbenick pernah melakukan penelitian mengenai prevalensi penggunaan vibrator pada perempuan dan laki-laki. Ia menemukan 53 persen wanita dan 45 persen pria pernah memakai vibrator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar